KANO Model
What is KANO Model?
KANO Model merupakan sebuah model yang digunakan dalam manajemen produk untuk mengidentifikasi kebutuhan dan harapan konsumen terhadap suatu produk. Model Kano membantu kita mengidentifikasi fitur-fitur apa yang diharapkan pelanggan, fitur-fitur yang menyenangkan pelanggan, dan fitur-fitur yang tidak penting bagi pelanggan.
Model KANO terdiri dari tiga kategori fitur produk, yaitu:
Fitur dasar: Fitur ini adalah fitur yang diharapkan oleh konsumen, namun jika tidak ada tidak akan mengurangi kepuasan konsumen. Contohnya adalah fitur pada sebuah smartphone seperti layar sentuh dan koneksi internet.
Fitur penambah nilai: Fitur ini adalah fitur yang tidak diharapkan oleh konsumen, namun jika ada akan menambah kepuasan konsumen. Contohnya adalah fitur kamera yang berkualitas tinggi pada sebuah smartphone.
Fitur unik: Fitur ini adalah fitur yang tidak diharapkan oleh konsumen, namun jika ada akan sangat meningkatkan kepuasan konsumen. Contohnya adalah fitur pemindai sidik jari atau pemindai wajah pada sebuah smartphone.
Dengan menggunakan model Kano, kita dapat memprioritaskan fitur-fitur yang harus dikembangkan atau dioptimalkan dalam produk kita, sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Sebagai contoh, jika kita mengembangkan sebuah aplikasi pemesanan makanan online, fitur yang diharapkan adalah fitur pemesanan dan pembayaran, sedangkan fitur yang menyenangkan bisa berupa saran menu atau pilihan olahan vegetarian.
What is Advantage of KANO Model?
KANO Model memiliki beberapa keuntungan dalam manajemen produk, di antaranya:
Membantu mengidentifikasi fitur yang diharapkan pelanggan: KANO Model membantu kita mengidentifikasi fitur-fitur apa yang diharapkan pelanggan, sehingga kita dapat fokus dalam mengembangkan fitur-fitur tersebut. Hal ini akan meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap produk kita.
Membantu mengidentifikasi fitur yang menyenangkan pelanggan: KANO Model juga membantu kita mengidentifikasi fitur-fitur yang menyenangkan pelanggan, sehingga kita dapat menambahkan fitur-fitur tersebut untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
Membantu mengidentifikasi fitur yang tidak penting bagi pelanggan: KANO Model membantu kita mengidentifikasi fitur-fitur yang tidak penting bagi pelanggan, sehingga kita dapat mengurangi waktu dan sumber daya yang dikeluarkan untuk fitur-fitur tersebut.
Membantu memprioritaskan fitur dalam pengembangan produk: Dengan mengetahui fitur-fitur yang diharapkan, menyenangkan, dan tidak penting bagi pelanggan, kita dapat memprioritaskan fitur-fitur yang harus dikembangkan terlebih dahulu dalam pengembangan produk.
Mudah digunakan: KANO Model sangat mudah dipahami dan digunakan, sehingga dapat digunakan oleh siapa saja dalam tim manajemen produk.
Namun, KANO Model juga memiliki kelemahan, yaitu bergantung pada pendapat subjektif dari pelanggan. Jika kita tidak mengumpulkan data yang cukup banyak atau tidak menyeluruh dari pelanggan, maka kita mungkin tidak dapat mengetahui dengan tepat fitur-fitur yang diharapkan atau menyenangkan bagi pelanggan. Oleh karena itu, penting bagi tim manajemen produk untuk terus mengumpulkan data dari pelanggan dan memvalidasinya secara berkala untuk memastikan bahwa KANO Model yang digunakan sudah akurat.