Swimmer's Body Illusion
“Kok badan gue gemuk banget ya? coba lihat mereka yang konsumsi suplemen punya badan bagus-bagus gitu. Gue juga mau deh minum yang sama.”
atau
“Kok rambut artis - artis shampoo itu bagus banget. Gue juga mau punya rambut kaya gitu! Gue beli deh produknya.”
atau bisa juga,
“Lulusan univ itu banyakan gajinya langsung double digit. Kamu juga harus masuk sana ya, Le. Masa depanmu pasti terjamin.”
Sering dengar atau melihat kejadian di atas?
Situasi dimana kita mengasosiasikan suatu “sebab” terhadap “akibat” yang terlalu general. Padahal belum tentu kedua hal itu selalu berkaitan.
Swimmer’s Body Illusion
Menurut Rolf Dobelli dalam bukunya The Art of Thinking Clearly, kejadian diatas termasuk dalam salah satu cognitive bias. Dia menyebutnya “Swimmer’s Body Illusion”.
Swimmer’s Body Illusion merupakan bias pemikiran yang membuat kita hanya berfokus pada kesusksesan (hasil) tanpa mempertimbangkan kemungkinan akan adanya faktor kegagalan yang mempengaruhi (seleksi).
Ilusi ini awalnya dikenalkan oleh Nassim Taleb, yang terkenal karena bukunya “The Black Swan”.
Ia awalnya ingin membentuk tubuh yang bagus, lalu ia mencoba mencari kira-kira atlit olahraga apa yang dapat membantunya menghasilkan bentuk tubuh yang bagus. Ia kemudian menemukan bahwa perenanglah yang paling bagus tubuhnya dibanding yang lain. Setelah ia mencoba beberapa saat, ternyata dampak dari olahraga ini gag terlalu berkaitan. Ia menemukan fakta bahwa ternyata para atlit renang ini memang dari awal sudah memiliki tubuh yang bagus jauh sebelum mereka menjadi atlit renang, dan mereka pun terpilih jadi atlit karena sudah memiliki tubuh yang bagus dari awal.
Contoh lainnya nih banyak yang bilang kalau kamu kuliah di ITB atau UI maka kamu akan mudah mendapatkan pekerjaan. Padahal masuk ITB bukanlah hal yang menjamin kamu akan mudah bekerja, justru penyebabnya adalah karena ITB dan UI dari awal sudah memilih siswa-siswa terbaik yang memiliki kepintaran dibanding siswa lain untuk berkuliah di sana.
Atau kalau dalam konteks startup, terkadang ada anggapan bahwa jika kamu menjadi konsultan (McKinsey, BCG, etc) maka kamu akan menjadi founder atau Product Manager yang bagus. Padahal bekerja dikonsultan tidak ada hubungannya dengan kualitas kamu menjadi Founder atau Product Manager yang bagus. Penyebabnya adalah karena perusahan konsultan memang sedari awal sudah menyeleksi mereka yang sudah memiliki basic bagus untuk bekerja di high pace and high pressure work load.
So, setelah mengetahui kesalahan pola pikir “Swimmer’s Body Illusion”, kita bisa lebih memaknai dengan jelas saat ada dua hal yang biasanya dikaitkan sebenarnya adalah dua pola hubungan yang terpisah.